Perbaikan Hubungan Kedua Negara dari Korea Utara dan Selatan Mulai Membaik, Sambungan Komunikasi Sedang Diperbaiki

JakartaKorea Selatan dan Korea Utara menyambung kembali saluran komunikasi atau hotline lintas batas mereka, seperti disampaikan pemerintah Korea Selatan di Seoul pada Senin. Sambungan kembali hotline ini ditandai dengan pejabat kedua negara melakukan pembicaraan telepon pertama kali sejak Agustus.

Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Pyongyang menjadi perhatian internasional atas serangan uji coba rudalnya dalam rentang waktu beberapa pekan, memicu dilakukannya rapat darurat oleh Dewan Keamanan PBB.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengonfirmasi bahwa para pejabat dari kedua negara melakukan panggilan telepon pada Senin pagi, pertama sejak Agustus.

"Dengan perbaikan saluran komunikasi Selatan-Utara, pemerintah mengevaluasi bahwa sebuah pondasi untuk memperbaiki hubungan antar-Korea telah dilaksanakan," jelas kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera, Senin (4/10).

"Pemerintah berharap dengan cepat melanjutkan dialog dan mulai melaksanakan diskusi untuk memperbaiki hubungan antar-Korea," lanjutnya.

Sebelumnya pada Senin, media pemerintah Korea Utara, KCNA melaporkan saluran komunikasi itu disambung lagi pada pukul 09.00 waktu setempat.

KCNA melaporkan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengungkapkan keinginannya untuk menyambung kembali saluran komunikasi yang terputus itu, demi upaya membangun perdamaian abadi di Semenanjung Korea.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya sangat mendukung kerjasama antar-Korea, menyebut saluran komunikasi itu komponen penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih stabil di Semenanjung Korea.

Di Twitter, perwakilan khusus Pemerintah China bidang Urusan Semenanjung Korea, Liu Xiaoming, menggambarkan langkah itu sebuah "kemajuan luar biasa".

Pyongyang menghancurkan kantor penghubung dua negara di Kaesong, dan kemudian memutus seluruh saluran komunikasi pejabat militer dan politik dengan alasan Seoul tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menghentikan para aktivis mengirim selebaran anti-Pyongyang di perbatasan.

Kedua belah pihak mengatakan pada 27 Juli lalu bahwa semua saluran telah disambung lagi, tapi dua pekan kemudian Pyongyang berhenti menjawab panggilan.

Bulan lalu, Pyongyang melakukan serangkaian uji coba rudal termasuk senjata hipersonik dan rudal jelajah dengan kemampuan nuklir.

Korea Selatan juga melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir Yang Melanda Turki Menewaskan 38 Orang, Presiden Erdogan Mengunjungi Para Korban

PT Jakpro Menargetkan Surkuit Formula E Selesai April 2022

Negara China Sudah Berhasil Melakukan Vaksinasi Covid-19 Kepada Warganya Lebih Dari 1 Miliar