Pasukan Tentara Iran dan Taliban Bentrok di Perbatasan Setelah Insiden Penembakan Seorang Petani

Jakarta - Bentrokan pecah antara tentara Iran dan pasukan Taliban di dekat perbatasan Afghanistan-Iran, tapi tampaknya tidak ada korban jiwa dalam insiden yang kemudian disebut "kesalahpahaman" itu.

Sejumlah video pada Rabu menunjukkan tentara Taliban dikerahkan. Tembakan dapat terdengar saat pasukan Iran menembakkan peluru artileri merespons tembakan Taliban.

Kantor berita Iran, Tasnim mengonfirmasi pertempuran itu berlangsung di desa Shaghalak di daerah Hirmand.

Tasnim, yang memiliki kaitan dengan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), mengatakan ada area berdinding di wilayah Iran dekat perbatasan dengan Afghanistan untuk mengatasi penyelundupan.

Beberapa petani Iran melewati tembok tersebut tapi masih berada di dalam perbatasan Iran ketika Taliban mengeluarkan tembakan, mengira itu adalah wilayah mereka yang dilanggar.

Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (2/12), pertempuran itu telah berakhir dan pihak berwenang Iran sedang membahas situasi itu dengan Taliban.

Kemudian pada Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh menyampaikan dalam sebuah pernyataan "kesalahpahaman antara penduduk perbatasan" telah menyebabkan pertempuran tersebut, tanpa menyebut Taliban.

Sebuah video clip konon menunjukkan pasukan Taliban di dalam garnisun Iran, di mana laporan mengklaim beberapa pos disita.

Tasnim membantah adanya penyitaan fasilitas apapun, tapi mengatakan "beberapa tayangan yang dipublikasikan berlangsung saat awal pertempuran, dan pasukan perbatasan sekarang telah mengakhiri kendali atas perbatasan negara."

Namun laporan situs internet FARS, yang juga berkaitan dengan IRGC, tidak menyebut Taliban, mengatakan penyelundup kemungkinan yang salah. Disebutkan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu dan sekarang area itu telah tenang.

Wakil Keamanan Gubernur Sistan dan Baluchestan, Mohammad Marashi, menyampaikan kepada kantor berita pemerintah Iran, tidak ada kerusakan dan personel yang terluka dalam insiden itu. Dia menyebut pasukan Taliban sebagai penghasut.

Iran belum secara resmi mengakui Taliban sejak kelompok garis keras itu mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu. Pejabat Iran berulang kali mengatakan pengakuan akan bergantung pada formasi inklusif dalam pemerintahan Afghanistan, tapi menyerukan AS mencabut sanksi untuk Taliban untuk mengatasi krisis kemanusiaan di negara itu.

Pada pertengahan November, perwakilan khusus Iran untuk Afghanistan, Hassan Kazemi-Qomi, memimpin delegasi Iran dalam kunjungan resmi ke Afghanistan untuk menggelar perundingan. Dia bertemu beberapa pejabat Taliban untuk membahas perekonomian, geopolitik kawasan, dan masalah keamanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir Yang Melanda Turki Menewaskan 38 Orang, Presiden Erdogan Mengunjungi Para Korban

PT Jakpro Menargetkan Surkuit Formula E Selesai April 2022

Negara China Sudah Berhasil Melakukan Vaksinasi Covid-19 Kepada Warganya Lebih Dari 1 Miliar